Sabtu, 18 Februari 2012

Makna Surat Yasin

Selain Al Fatihah, Surat Yaasin adalah surat yang  paling banyak dibaca oleh masyarakat muslim Indonesia. Dapat dipastikan bahwa buku kecil “Surat Yaasin dan Terjemahannya” adalah buku yang paling banyak dicetak   di Indonesia dan tersebar luas di perkotaan maupun pedesaan. Sebagian masyarakat kita mengamalkan Surat Yaasin dengan dibaca secara berjemaah, khususnya dalam tahlilan (Uniknya kebiasaan membaca Surat Yaasiin secara berjamaah justru jarang ditemui di Timur Tengah).
Yang sebaiknya perlu kita ingat dalam mengamalkan Surat Yaasin :
1. Membacanya berulang kali tapi tidak pernah berusaha memahami artinya (padahal pada setiap buku Surat Yaasin ada terjemahannya) sama saja dengan  kita hanya meng-amalkan “kulitnya” tanpa faham “isinya”. Jadi fahamilah isi Surat Yaasin, sehingga kita tahu mengapa surat ini begitu  “istimewa”.
2. Surat Yaasin hanyalah sebagian kecil dari Al Qur’an yang penuh hikmah. Jadi pengamalan Al Qur’an  jangan hanya terbatas dengan mengamalkan surat Yaasin saja sehingga mengabaikan membaca dan mendalami ke-113 surat lainnya dalam Al Qur’an. Padahal sebenarnya semua ayat yang terkandung  dalam Al Qur’an  mengandung nilai-nilai yang berharga bagi kehidupan manusia. Yang harus kita imani adalah membaca surat dan ayat apapun dari Al Qur’an akan selalu membawa pahala dan berkah.
3. Jangan menjadikan Surat Yaasin – atau ayat apapun dalam Al Qur’an -- sebagai  “mantra” atau isim, yang diyakini dengan “ritual” (tatacara tertentu) “bertuah”  untuk mengabulkan berbagai keinginan, karena hal ini bisa menjerumuskan kita pada  praktek syiriq. Yakinilah, bukan bacaan atau tulisan suratnya yang “mustajab”,  tapi segala sesuatu  hanya bisa terjadi bila Allah mengizinkan atau mengabulkan doa kita.

Mungkin seumur hidup, kita telah ratusan kali membaca Surat Yasiin (bahkan ada yang sudah hafal di luar kepala), karena seringnya surat ini dibaca dalam berbagai kesempatan : Tahlilan, malam Jum’atan, menjenguk orang sakit, melawat orang yang meninggal (takziyah), ziarah kubur, membuka dan menutup majelis ta’lim, atau acara-acara lain yang dianggap penting. Tapi tahukah kita makna yang terkandung dari Surat yang “istimewa” ini ?

Dalam Kitab Suci Al Qur’an, Surat Yaasin merupakan surat ke-36 (dari 114 surat di Al Qur’an) dan masuk dalam Juz 22. Susunan penempatan Surat Yaasin dalam Al Qur’an berada di antara Surat ke-35 Faathiir (Pencipta) dan surat ke-37 Ash-Shaffaat (Yang bershaf-shaf).
Yaasin termasuk kelompok “surat-surat Makkiyah” karena diturunkan di Mekkah, dan diwahyukan sesudah surat Al Jiin.
Surat Yaasin terdiri dari 83 ayat. Dari jumlah ayatnya, Surat Yaa Siin termasuk kelompok Surat yang sedang jumlah ayatnya (antara 50 – 100 ayat).
Dinamakan “Yaasin” karena dimulai dengan huruf Yaasin”, yang arti katanya tidak pernah diterangkan oleh Allah maupun Rasulullah. Wallahu a'lam bishshawab. Hanya Allah yang mengetahuinya artinya (3 surat lain dalam Al Qur’an yang diberi nama sesuai huruf   di awal surat, seperti halnya Yaasin, adalah: Surat Thaahaa, S. Shaad, dan S. Qaaf)

Pokok-pokok isi Surat Yaasin :
1. Kisah perjuangan  pendakwah dan syuhada :
Sebagai pelajaran bagi penduduk Mekkah yang ketika itu menolak kenabian  Rasulullah, secara panjang lebar dalam ayat 13-29, dikisahkan penduduk suatu kota dalam menghadapi utusan yang menyeru pada agama Allah. Pada saat pendakwah itu diancam untuk dibunuh oleh penduduk kota yang ingkar, muncullah seorang penduduk kota yang telah beriman dan secara berani membela para pendakwah.
Orang pemberani ini akhirnya menjadi syuhada setelah dibunuh dengan kejam oleh kaumnya sendiri, dan oleh Allah dimasukkan ke dalam Surga. Ketulusan orang ini untuk menyelamatkan kaumnya terlihat dari ucapannya, yang bukan mengutuk kaumnya yang telah  membunuhnya tetapi justru mendoakan  mereka  (ayat 26-27). Di sini Allah memberikan contoh nyata jihad fi sabilillah, yaitu keberanian moral     pembela kebenaran (yang berani mengatakan “yang benar walau pahit”  dan “berkata yang benar terhadap  penguasa /  masyarakat yang zhalim”)  yang bila wafat berjuang di jalan Allah akan dan mendapat   jaminan masuk Surga.  Oleh karenanya sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa tokoh ini adalah  shahibu Yaasin (fokus Surat Yasin)


2. Pokok-pokok Keimanan (Aqidah), antara lain  :
· Allah bersumpah dengan Al Qur’an bahwa Muhammad
SAW benar-benar seorang rasul yang diutusNya kepada kaum yang belum pernah diutus kepada mereka rasul-rasul (yaitu bangsa Arab), seperti yang disebutkan dalam ayat 1-6.
· Manusia jangan “menyembah (mempertuhankan) syaithan karena mereka adalah musuh yang nyata  (ayat 60-62)
·  Kekuasaan Allah membangkitkan manusia di hari Kebangkitan (ayat 51-59) dimana penghuni Surga  akan memperoleh kebahagiaan yang kekal. Ayat Salaamun, qaulam mir rabbir rahim” (Kepada penghuni Surga, dikatakan “Salam” sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang”), merupakan kata terindah dalam Surat Yaasin karena merupakan dambaan bagi semua muslim yang
sudah wafat untuk mendapat salam dari Allah SWT di Surga.

3. Tanda-tanda Kekuasaan Allah yang mengungkapkan sebagian “rahasia alam semesta” agar manusia  beriman pada kebesaran Allah dan bersyukur atas karuniaNya. Kandungan Surat Yaasin ini sarat dengan ilmu pengetahuan karena sepanjang ayat 33-50 terdapat sejumlah “hikmah pelajaran” bagi mereka  yang mau menggunakan akal (mengkajinya secara mendalam) :
 ·Maha suci Tuhan yang  yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya,  baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang mereka tidak  ketahui” (ayat 36)
·Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan (melampaui) bulan dan  malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya”   (ayat 40)
·Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya (tua pikun) niscaya Kami kembalikankan dia  kepada  kejadiannya (seperti bayi yang baru lahir yang lemah dan tidak tahu apa-apa). Maka apakah  mereka  tidak memikirkan? (ayat 68)

4. Mengingat Mati
“Ajal pasti tiba” dan bisa datang pada siapa saja – tua atau muda -- tanpa diketahui waktunya. Banyak ayat  dalam Surat Yaasin membicarakan tentang kematian dan Hari Berbangkit. Tujuannya agar manusia mau ingat mati sehingga lebih mendekatkan diri pada agama. Pemahaman pada makna Surat Yasiin ini seharusnya menyadarkan kita tentang  kematian dan Hari Kiamat, sehingga menggugah kita untuk lebih banyak beribadat dan beramal saleh serta  bertaubat sebelum terlambat.

Jadi seharusnya, dengan banyak membaca Surat Yaasin, kita makin mempersiapkan “bekal” kita di kehidupan  mendatang. Dengan demikian, Surat Yaasin, bukan hanya bermanfaat dibacakan pada orang yang sudah meninggal, tapi terlebih lagi bagi kita yang masih hidup untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar